Bahagia itu memang hanya milikmu
Lucu memang. Lucu sekali. Di tengah kehidupan yang super misterius ini, selalu ada kejadian lucu yang harus kita tertawakan. Terutama perihal hak untuk bahagia.
Aku punya teman. Lama sekali kenal. Mungkin 5 atau 6 tahun. Kita sangat dekat dan hangat. Layaknya sebuah keluarga. Dalam proses pertemanan ini, tentu tidak terlalu mulus. Ada masa di mana kita dekat dan berjalan berjauhan.
Sebuah cerita menjadi menarik. Ketika hal yang menyebalkan datang darinya, terutama ketika membahas tentang kebahagiaan.
Jika kata banyak tokoh, “Bahagiamu kamu sendiri yang ciptakan”. Mungkin ini benar, dia mewujudkan ini dengan caranya. Namun kurang elok.
Dia membahagiakan dirinya sendiri, memenuhi semua ambisinya, tapi dengan cara berupa menyakiti teman-temannya. Dia pukul temannya, supaya dia bisa tertawa. Dia rundung temannya, supaya bisa bahagia. Dia sikut temannya supaya dia jadi yang terdepan.
Kita, sebagai temannya hanya bisa menerima. Tanpa berhak bertanya, “Kenapa kamu pukul aku?”, “Apa iya harus mendorong sampai aku terjatuh?”, semua pertanyaan hanya akan sia-sia saja. Rasa bahagia yang dimilikinya mampu menghilangkan semua termasuk takut menyakiti.
Dua kepala yang beradu akan sulit. Salah satu harus mengalah. Memang benar teman, hanya kamu yang berhak bahagia di dunia ini. Sampean pancen ngeten👍
No comments: