Cristiano Ronaldo, Emyu, dan Kenangan Masa Lalu

Baru-baru ini, penggemar sepakbola di seluruh dunia terutama fans Emyu --Manchester United, sangat bersuka cita menyambut kepulangan salah satu GOAT dalam sepakbola, yaitu Cristiano Ronaldo.


Kepulangan ini menjadi obat rindu bagi banyak fans United, maklum saja karena Cristiano pergi ketika Emyu sedang berjaya dan menjadi klub tertangguh di Inggris. Berbeda dengan saat ini, di mana Emyu sedang jatuh-bangun serta sedang membangun kembali tim sekuat era terdahulu.


Berbagai memori di masa lalu memang begitu berkesan di benak banyak orang.  Terutama melihat bagaimana Cristiano menjadi sosok yang sangat dipuja oleh publik Old Trafford--Kandang dari Emyu.


Selama enam musim memperkuat Emyu dari 2003 sampai 2009, Cristiano berhasil mempersembahkan 3 trofi Premier League, 1 trofi Liga Champions dan 1 trofi FA Cup. Belum lagi capaian pribadi sang pemain yang beberapa diantaranya berhasil memecahkan rekor di liga domestik maupun Eropa.


Capaian dan manisnya masa lalu menjadikan karir sang pemain saat ini dianggap bakal mulus ke depan. Apalagi sang pemain masih konsisten bermain baik bersama beberapa klub sebelum kembali ke Emyu. 


Kenangan indah yang dimiliki bersama si mantan memang selalu berkesan. Tapi apakah kembalinya sang legenda membawa pesan tunggal bahwa semua adalah putusan yang benar?


Jawabannya, tentu tidak. Kembali ke dekapan mantan yang mempunyai cerita indah ketika dahulu tidak selamanya menjadi cerita indah.


Banyak contoh yang berujung dalam kegetiran akibat memilih kembali melanjutkan cerita di masa lalu. Salah satunya, Ricardo Kaka.


Kaka merupakan salah satu pemain idola AC Milan. Dia dipuja karena berhasil membawa Milan menjadi klub tangguh baik di liga domestik sampai internasional. Penampilan ciamiknya membawa dia pergi ke Real Madrid. Susah payah dia membangun karir di Spanyol hingga memutuskan kembali ke "rumah."


Sayang seribu sayang, semua sudah berubah. Kaka dan Milan tidak selamanya cocok dan bersinar seperti dulu kala. Penampilannya kurang maksimal dan tidak semengerikan beberapa tahun kala dia menjadi pahlawan bagi publik San Siro. Akhirnya, dia pergi dan memutuskan gantung sepatu bersama klub MLS, Orlando City.


Cerita Kaka merupakan sedikit cerita dari kurang baiknya kembali melanjutkan cerita masa lalu. Memang pastinya ada cerita lain yang menunjukkan kembali ke "rumah" adalah putusan tepat.


Tapi ini hanya merupakan sudut pandang dan memberi batasan ekspektasi terhadap seseorang. Jadi bisa salah dan juga bisa benar.


Apapun itu, semoga kembalinya Cristiano bisa menjadi angin segar kebangkitan skuad United dalam meraih gelar Premier League yang sudah hampir 1 dekade hilang direnggut tim rival. 





No comments:

Powered by Blogger.