Menutup tahun dengan jatuh cinta
Jujur, di usia yang menjelang seperempat abad ini, saya sering kali terjebak dalam pikiran-pikiran yang membuat bertanya pada diri sendiri: “Eh, itu alay nggak, sih?” atau “Masih pantas nggak saya seperti itu?”. Ada banyak kekhawatiran kecil yang muncul, terutama ketika kembali intens berinteraksi dengan orang-orang baru.
Beberapa waktu yang lalu, saya kembali menjalin hubungan dengan seseorang. Dia datang tiba-tiba, membawa kehadiran yang awalnya terasa asing tapi perlahan menjadi lebih akrab. Ada banyak hal aneh yang terjadi di antara kami—hal-hal yang membuat segalanya terasa membingungkan sekaligus menggelitik hati.
Namun, di balik semua itu, saya merasa pengalaman ini membuka sisi diri saya yang lebih peduli dan empati. Berbagai kegagalan di masa lalu, meski menyakitkan, kini terasa seperti pelajaran yang membantu saya melihat hubungan dari sudut pandang yang lebih dewasa. Saya mulai memahami pentingnya berhati-hati dalam membangun hubungan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga perasaan orang lain agar tidak terluka.
Saya berharap, ke depannya, saya bisa lebih bijaksana dalam menjalin apa pun, baik hubungan maupun komitmen lainnya. Ini bukan soal mencari kesempurnaan, tetapi tentang berusaha menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Semoga, pelajaran ini akan membawa saya menuju sesuatu yang lebih berarti.
No comments: