Pengalaman Parlemen Remaja 2017
Doc : DPR RI |
Halo seluruh generasi muda Indonesia!!
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman singkat saya, menjadi bagian dari 136 anak seluruh Indonesia untuk belajar tentang parlemen Indonesia.
Dan kebetulan dalam bagian kali ini, tema acara Parlemen Remaja 2017 adalah Peran Parlemen Dalam Menyelamatkan Generasi Muda Dari Ancaman Narkoba.
Menjadi bagian dari seluruh pelajar terbaik di Indonesia bukanlah
hal yang saya sangka. Karena dalam proses seleksi essai dalam satu
sekolah saja sudah puluhan bahkan ratusan anak yang mendaftar, tapi
ketetapan-Nya memang sudah menjadi jalan yang wajib disyukuri oleh
hambanya.
Dalam proses pembuatan essai, sebenarnya tidak
ada sebuah langkah khusus, sama seperti membuat essai biasanya, kita
membutuhkan beragam data dan argumen yang kuat untuk kita kemukakan di
dalam essai yang kita buat. Namun, yang menjadi perhatian saya dalam
membuat essai parlemen remaja adalah dengan membuat judul essai yang
menarik, disamping isi dari essai tersebut memang harus memiliki
kualitas.
Pembuatan essai ini saya lakukan dalam sekitar 2 hari, dan hal yang membuat saya sangat khawatir adalah karena saya merupakan pendaftar di hari terakhir atau deadline, butuh waktu yang lama untuk bisa mendaftar, karena bukan hanya saya yang mengakses situs parlemen remaja tersebut, tetapi juga mungkin ribuan anak se- nusantara yang mengaksesnya, sehingga membuat situs tersebut mengalami maintance atau server down, sehingga saya harus mendaftar pada malam hari sebelum penutupan, yaitu tepat di jam 23.00 WIB. Alhamdulillah ketika itu saya berhasil mendaftar, walaupun saya pasrah bila situs sudah tidak bisa di akses.
Berkat usaha dan tak lupa juga doa yang mengiringi, sekitar seminggu setelah waktu pendaftaran ditutup. Secara tidak diduga, Alhamdulillah saya lolos menjadi bagian parlemen remaja bersama 3 orang lainnya mewakili provinsi Lampung. Teman yang mendampingi saya ketika itu adalah Marisa Ulva dari SMAN 1 Metro, Atha Febiyoga dari SMAN 1 Pagelaran, dan Athaya Taufiqy dari SMA Al Kautsar Bandar Lampung. Pada tahun lalu, jumlah anak yang mendaftar untuk menjadi peserta parlemen remaja sekitar 6800an yang dimana disetiap provinsi hanya diambil perwakilan berjumlah 4 orang. Dengan jumlah provinsi yang totalnya ada 34, jadi jumlah peserta hanya ada 136.
Pada parlemen remaja kali ini, sebenarnya sama dengan parlemen remaja tahun sebelumnya, bila belum mengerti secara mendalam tentang parlemen remaja, bisa dilihat (http://www.dpr.go.id/parlemen-remaja). Kegiatan parlemen remaja pada hakikatnya sama saja seperti menjadikan kita sebagai seorang anggota legislatif yang dalam hal ini yaitu parlemen atau di Indonesia dikenal dengan Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ).
Dalam kegiatan ini kami tidak hanya diberi materi seperti tugas dan fungsi DPR, akan tetapi ada juga olahraga, outbond, kunjungan kerja, dan juga yang terpenting adalah sidang di gedung DPR/MPR atau yang biasa dikenal dengan gedung kura - kura. Secara garis besar, dalam kegiatan parlemen remaja 2017 yang bertemakan tentang bahaya narkoba, kami benar - benar mencoba untuk menjadi anggota parlemen yang diharapkan bisa memutus jaringan dan penggunaan narkoba agar tak merusak kehidupan bangsa. Materi diberikan oleh banyak pihak yang berkenaan dengan tema tersebut, mulai dari DPR yang dalam hal ini di bawahi oleh Komisi III, Badan Narkotika Nasional, Organisasi GRANAT, dan juga berkunjung ke Balai Rehabilitasi Narkoba Nasional di Lido, Sukabumi.
Dalam kegiatan tersebut, kami juga dibekali materi tentang tatacara sidang yang akan kami hadapi, karena dalam sidang kami akan memberi saran dan sebuah jalan untuk memberikan solusi terbaik di dalam masalah narkoba melalui UU Narkotika yang akan di revisi. Salah satu poin utama yang di bahas adalah tentang masalah ganja yang tadinya berada di golongan I, dipertimbangkan untuk dipindahkan menjadi golongan II. Dalam sidang yang berlangsung 3 kali ini, dan akhirnya ditentukan lewat voting di sidang paripurna. Dan keputusan akhir tentang UU Narkotika yang baru kami sidangkan adalah bahwasanya ganja tetap berada di golongan I.
Sebenarnya banyak cerita mengesankan bagi saya dalam kegiatan parlemen remaja ini, tetapi karena suatu hal (dibaca: males ngetik), itu yang membuat saya tidak menceritakan secara full atau lengkap tentang pengalaman ini. Tetapi, untuk melihat kegembiraan dalam kegiatan Parlemen Remaja 2017 bisa dilihat di https://www.youtube.com/channel/UCjlbaRDNbIdqkTOCwaRrxQQ. Sekian sedikit pengalaman yang bisa saya ceritakan. Semoga membantu kalian yang ingin tau tentang Parlemen Remaja. Terimakasih.
Ada beberapa bonus foto kegiatan kami :)
Fraksi Sriwijaya |
Foto bersama grup kunjungan kerja di depan ruang rapat |
Ketika di tunjuk untuk memimpin doa |
Olahraga dan Outbond |
Foto bersama Pak Arsul Sani ( Anggota Komisi III ) |
Diwawancara Media Parlemen |
Rapat Paripurna |
No comments: