Memulai Kembali
“Bu, kalau Ajie jadi kayak gitu gimana?”
“Jangan lah bang, kamu harus buktiin bahwa kamu ngga kayak begitu. Kamu harus jadi lebih baik.”
Obrolan ini terjadi mungkin 3 atau 4 tahun yang lalu. Tapi untuk jawabannya, mungkin baru bertemu sekarang. Bukan hanya jawaban ini, belajar memaafkan juga ibu juaranya. Bahkan setelah luka terdalam yang dirasakannya. Ibu rela dan tabah. Menjalani hari seperti tiada apapun di baliknya. Entah pura-pura tegar di hadapan anaknya, atau memang hati ibu sekuat baja.
Baik, mari kembali memulai semua. Saya pun sudah belajar rela, bu. Melupakan semua. Untuk kembali mencoba, berjalan bersama. Semua pahit sudah dibuang jauh-jauh. Karena tiada arti menjadi seorang pendendam.
Perbaiki diri dan selalu mengontrol setiap tindakan. Semoga bisa dan sampai untuk kali ini. Mohon doa bu, untuk memulai kembali.
No comments: