Seputar Cinta
Menertawakan
kebodohan merupakan salah satu hal yang wajar. Dengan pengetahuan dan
pengalaman, kita mampu belajar dan mencoba agar tidak terjatuh bahkan melakukan
kebodohan tersebut secara berulang. Apabila teringat suatu masa, lucu rasanya,
ketika dulu pernah sangat mencintai seseorang sampai mengalahkan segalanya. Namun dalam beberapa waktu, rasa cinta yang
amat dalam itu hilang bahkan sulit untuk terisi dalam waktu yang lama. Padahal
perihal mencintai seseorang memang beresiko dari awal, mestinya kita memahami
hal tersebut. Akan tetapi, dengan kekuatan sihir yang terkandung di dalamnya
semua terbutakan oleh cinta.
Belajar dari masa
lalu. Menjadi opsi terbaik untuk saat ini, berjalan dalam kehati-hatian sambil
menanti sebuah opsi terbaik yang disiapkan oleh-Nya. Memang banyak hal yang
menarik, terutama perihal beragam manusia yang hadir dalam hidup serta menjadi
opsi untuk menjatuhkan hati kembali. Namun, apakah hati tersebut memang cocok
untuk kita singgahi? Atau malah hanya menjadikan kita sebagai manusia yang
tidak merdeka dikekang penyesalan di kemudian masa?
Tak ada salahnya
untuk menahan beragam godaan yang ada saat ini. Dalam perjalanan usia yang
semakin dewasa, menjalin hubungan tentu bukan hanya perihal mengubah status.
Saat ini butuh tujuan yang jelas dan matang dalam menjalin suatu hubungan.
Karena menjalin sesuatu yang tanpa menghasilkan sesuatu hal merupakan
kesia-siaan belaka. Lantas mengapa kita jalankan?
Perlu juga
membenahi diri terus menerus, tanpa sibuk menghiraukan masalah kekosongan hati.
Dengan meng-upgrade diri, siapa yang
tidak tertarik dengan kita di kemudian hari nanti. Pasti sudah ada yang menanti
di suatu hari (terlepas dari usaha kita mencari). Sebab pada hakikatnya jodoh
adalah rahasia Tuhan, walaupun saat ini kamu sudah memiliki seseorang pengisi,
namun sekuat apapun kau menjaga dan menahan seseorang apabila seseorang
tersebut tidak ditakdirkan bersama dengan kamu, apa yang bisa kamu lakukan?
No comments: